Sejarah Desa

PROFIL DESA

Add Your Heading Text Here

 

  1. KONDISI DESA

1.1  Sejarah Desa

 

            Desa  Lubuk Lagan pada awalnya adalah peladangan atau petalangan dari Dusun Pelimbangan yang terletak di sebelah hilir Desa Lunjuk. Sekitar tahun 1.700-an datanglah dua bersaudara kakak beradik (laki-laki dan perempuan) yang membuka talang di Lubuk Lagan, yang laki-laki bernama Jema’at dan adiknya (yang disebut kelawai) bernama Sri.

Jema’at  membuka talang di Ujung Tanjung, dan kelawainya (Sri) membuka talang  di Palak Tanah. Seiring waktu berjalan maka Sri menemukan tanaman serai miliknya berbunga, dan tanaman tebu kemuai milik Jema’at pun berbunga. Setelah dilakukan kenduri oleh kedua kakak beradik tersebut maka mereka menerima petunjuk bahwa di daerah talang mereka akan menjadi dusun/desa. Setelah kenduri dilakukan, maka mereka menakar tanah di tempat kenduri tersebut dan diambil lah satu kulak (cupak) tanah tersebut, setelah ditakar kembali tanah tersebut menjadi tujuh kulak (yang menunjukkan bahwa dusun yang akan mereka tempati ini akan genua (ramai) selama tujuh turunan). Letak dusun yang mereka tapak (rintis) tersebut terletak dipinggir kungkil lunak, yang saat ini dikenal dengan Dusun Lamo (Lubuk Lagan Bawah).

Nama Desa Lubuk Lagan berasal dari kata “Lubuk dan Lagan”:

  • Lubuk adalah aliran sungai kungkil lunak yang agak membendung sehingga kedalaman sungainya bisa dijadikan pemandian.
  • Lagan adalah pohon kayu yang besar dank eras yang sering digunakan masyarakat untuk bangunan.

Konon ceritanya diatas lubuk yang besar, serta airnya yang dalam, berdiri sebatang pohon lagan yang besar pada waktu dahulu kala, sering dijadikan Dewa tempat persinggahan sebelum turun mandi ke air tersebut.

Selain lubuk pemandian Dewa juga memiliki anak sungai, yang aliran anak sungai tersebut menghadap ke tengah-tengah dusun, yang disebut dengan “Aiak Nyembah Dusun”. Pada saat itu dipasang pancuran yang bernama “Air Pancuran Seribang Gayau”, dan pancuran tersebut masih terpelihara sampai saat ini. Setelah Lubuk Lagan menjadi dusun, maka datanglah penduduk dari petalangan disekitar Desa Lubuk Lagan untuk bertempat tinggal di Lubuk Lagan. Mereka tersebut berasal dari Talang Muaro Duo, Lubuak Sandi, Lubuk Buar, Talang Balai, dan Talang-Talang  lainnya.

Setelah Lubuk Lagan menjadi Dusun, maka ditunjuklah Jema’at yang dikenal dengan nama “Puyang Badur” menjadi pemimpin dusun itu. Dan pada saat itu pemerintahan masih dibawah kekuasaan Puyang Selebar yang dikenal dengan “Puyang Nata Dirja” (Nata Dirajo). Sedangkan Jema’at (Puyang Badur) diberikan gelar oleh Pangeran Nata Dirajo “Niak Angkat Rajo”.

Seiring berjalannya waktu Puyang Badur dengan gelar Niak Angkat Rajo meninggal dunia dan dimakamkan di Ujung Tanjung. Kemudian setelah itu beberapa lama karena makam tersebut tergerus oleh aliran sungai kungkil lunak dengan tidak sengaja ada orang menemukan jasad Puyang Badur atau Niak Angkat Rajo tersebut telah berada di dalam sungai yang dikenal dengan Lubuk Bais. Dengan posisi yang masih utuh seperti waktu masih hidup dan jasad tersebut oleh masyarakat dimakamkan kembali. Tetapi mereka yang memakamkan jasad Puyang Badur tersebut lupa member tanda-tanda diatas makam tersebut sehingga sampai saat ini tidak diketahui secara pasti keberadaan makam tersebut. Warisan yang ditinggalkan Puyang Badur atau Niak Angkat Rajo adalah Desa Lubuk Lagan saat ini dengan “Ucap Semidang Tujuah Sambung”.

Setelah Puyang Badur atau Niak Angkat Rajo meninggal dunia, pemerintahan diteruskan oleh anak keturunannya (dan penulis kekurangan narasumber sehingga cerita terputus).

Menurut sumber, pada saat itu Lubuk Lagan tidak lagi dibawah kekuasaan Pangeran Selebar tetapi sudah berbentuk “Margo Limo Buah Bada” dan Margo Limo Buah Bada dipimpin oleh Pesirah Juandun sebagai Kepala Marga. Margo Limo Buah Bada terdiri dari Dusun Lunjuk, Lubuk Lagan, Pagar Agung, Tanjung Agung dan Lubuk Buar. Setelah beberapa lama maka bergabunglah dusun Talang Beringin dan Talang Rami, dan Margo Limo Buah Bada berubah menjadi Margo Ngalam. Setelah Juandun Memerintah beberapa lama Beliau menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada putranya yang bernama “Oemar” yang bergelar “Pendekar Rajo” menjadi Pesirah di Marga Ngalam. Oemar memerintah hampir seumur hidupnya dan dianugerahi gelar Ratu oleh pemerintah Belanda.

Pada tahun 1920 sampai tahun 1924 Lubuk Lagan dipimpin oleh Depati Si’in. pada tahun 1924 Lubuk Lagan dipimpin oleh Jemusir yang dikenal dengan Depati Belang. Pada saat Depati Jemusir inilah pertama kali mendirikan tempat Ibadah yang dikenal dengan Surau Keciak. Depati Belang memerintah dari tahun 1924 sampai dengan tahun 1957. Setelah Depati Belang tidak mampu lagi memimpin pemerintah diserahkan kepada putranya yang bernama Jeri’un. Jeri’un menjadi Depati Lubuk Lagan dari tahun 1957 sampai dengan tahun 1959. Pada tahun 1959 Depati Lubuk Lagan dipegang oleh Ali Dina yang merupakan kakak ipar Jeri’un (laki kelawai luar rumah).

Pada tahun 1960 terjadi pemberontakan PRRI yang dikenal masyarakat dengan nama Gerombolan. Dan Ali Dina masuk menjadi anggota Gerombolan tersebut, maka pemerintahan diserahkan kepada Bedi’un (kakak kandung dari Jeri’un) dan putra tertua dari Depati Belang. Pada tahun 1963 Lubuk Lagan dipimpin oleh Depati Bedi’un. Pemerintahan Bedi’un dilanda kemelut pemberontakan PRRI ( gerombolan ) yang menentang pemerintah yang sah pada saat itu. Pemerintah Depati Bedi’un berakhir pada tahun 1967.

Pada tahun 1967 Desa Lubuk Lagan dipimpin oleh Depati Muhammad Yasin. Muhammad Yasin ini adalah Keponakan  dari Depati Belang (Anak Muhammad Nasir adik Depati Belang). Pada masa pemerintahan Depati Muhammad yasin mulai melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur yaitu merenovasi Surau Keciak menjadi Masjid, mendirikan musholah kaum ibu, membuka jalan desa sepanjang 2.100 m dengan swadaya murni masyarakat. Di bidang pendidikan Muhammad Yasin mendirikan sekolah Madrasah Ibtidaiyah, di bidang social kemasyarakatan Muhammad Yasin membuat lapangan sepak bola. Dan diujung pemerintahan Muhammad Yasin mendirikan SD Inpres Desa Lubuk Lagan. Pemerintahan Depati Muhammad Yasin berakhir pada tahun 1982. Beliau memerintah selama 14 ( empat belas ) tahun.  

Pada tahun 1982 terjadi perubahan system pemerintahan yaitu penghapusan Marga menjadi Kecamatan. Kalau semasa Marga, Depati berada dibawah Pesirah dan Depati tunduk kepada Pesirah. Setelah dihapusnya Marga pimpinan tertinggi di tingkat desa bukan lagi Depati akan tetapi Kepala Desa. Dan Kepala Desa Mulai dari perubahan sistem pemerintahan dari Marga menjadi Kecamatan, maka Kepala Desa berada dibawah Camat.

Pada tahun 1982 Desa Lubuk Lagan dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Zainudin J. Beliau memerintah selama 16 tahun (1982-1998). Pada masa pemerintahan Zainudin J. pembangunan terus dilanjutkan diantaranya pembuatan lapangan sepak bola yang baru, mendirikan Balai Desa, mendirikan Masjid Al-Muttaqien  Pada tahun 1989, Zainudin J. merupakan putra bungsu Depati Belang melanjutkan pemerintahannya priode kedua. Dalam pemerintahan priode kedua ini beliau melanjutkan pembangunan baik di bidang infrastruktur, pendidikan, agama, ekonomi dan pertanian. Di bidang infrastruktur diaspalnya jalan Desa Lubuk Lagan sepanjang 2.100 m dibuka jalan pertanian/produksi ke Talang Balai, pembagian kebun kelapa sawit dari PIR VII, pendirian perumahan petani PIR, membangun tanah bengkok seluas 2 hektar. Pengadaan kursi kaleng dan plastic, bantuan ternak unggas, sapid dan kambing. Kemudian dilanjutkan Program Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal (P3DT) dan khusus yaitu pembangunan jalan perluasan pemukiman.

Pada tahun 1998 pemerintahan desa Lubuk Lagan dipimpin oleh Asmad Suyudi. Beliau memerintah selama delapan tahun, dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2007. Selama pemerintahan beliau, pembangunan tetap dilanjutkan mulai dari Program Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal (P3DT) dan P2KP yaitu pembangunan jalan produksi ke Tebing Kering dan Jembatan. Kemudian pemberian bantuan social dalam bentuk Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang diberikan kepada keluarga miskin dan tidak mampu. Kemudian di bidang pertanian penerimaan bibit karet untuk seratus hektar. Kemudian bantuan untuk rumah tidak layak huni, tetapi tanah bengkok seluas dua hektar peninggalan pemerintahan Zainudin J. terpaksa dijual, karena untuk membayar harga tanah tempat Balai Desa saat itu.

Pada tahun 2008/2019 pemerintahan di desa Lubuk Lagan dipegang oleh M. Ridwan Din   dari hasil pemilihan pada tahun 2007. M. Ridwan Din adalah anak keponakan dari Depati Muhammad Yasin. Mengawali pemerintahannya M. Ridwan Din dengan slogan “Membangun Pemerintahan yang Jujur, Adil, dan Bertanggung Jawab”. Memulai pemerintahan, Beliau menyatukan kembali elemen masyarakat yang terdiri dari kumpulan keluarga-keluarga besar yang dikenal dengan “jungku”, maka beliau memasukkan wakil dari jungku-jungku tersebut kedalam pemerintahan yang dipimpinnya. Selanjutnya Beliau kembali menata organisasi-organisasi kemasyarakatan seni dan budaya serta menghidupkannya kembali ditengah-tengah masyarakat Lubuk Lagan yang beradap, beragama, berbudaya, dan punya sopan santu. Group Sarapal Anam yang sudah mati suri dihidupkan kembali seni budaya ditata kembali. Kepada imam diberikan sepenuhnya untuk mengurus Masjid dan kelangsungan umat. Demikian juga dengan organisasi kepemudaan dan Risma. Pembangunan infrastruktur kembali dilanjutkan, pada tahun 2008 pembangunan Pos Kesehatan Desa, di bidang pertanahan desa Lubuk Lagan mendapat Program Sertifikat Prona dari BPN Kabupaten Seluma sebanyak 200 per Sil, tetapi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sertifikat Prona hanya 86 orang saja yang mengikuti program Prona tersebut.

Pada Tahun 2009 percepatan pembangunan kembali dilanjutkan dengan program P2DTK dan pada tahun tersebut pembangunan di bidang pendidikan dengan pengadaan meublair sebanyak 60 pasang. Pada tahun 2009 program P2DTK juga membangun jalan menuju sekolah SD dan Madrasah sepanjang 400 meter. Tahun 2009 pembangunan jalan desa sepanjang 2.100 meter dengan kelas penitrasi dari Pemkab Seluma.

Pada Tahun 2010 pelaksanaan pembangunan sarana ibadah merupakan program yang belum terlaksana pada tahun sebelumnya, pada tahun tersebut terlaksananya pembelian tanah untuk pembangunan Masjid baru, diteruskan dengan pemasangan pondasi dan kerangka Masjid.

Dana pembangunan tersebut murni swadaya masyarakat ditambah wakaf masyarakat umum. Pada tahun 2010 desa Lubuk Lagan kembali mendapat program nasional sertifikat tanah dari BPN Kabupaten Seluma sebanyak 100 per sil.

Pada tahun 2011 pembangunan Masjid Al-Taqwa dilanjutkan dan di tahun yang sama mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Lubuk Kasih. Yang menempati Balai Desa Lubuk Lagan. Pada tahun 2011 didirikan pula Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lagan Pertiwi. Pada tahun 2011 pembangunan jalan lingkungan sepanjang 410 meter, pembangunan tersebut dibiayai dari APBN melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM MP). Pada tahun 2011 dibidang pertanian diterima bantuan dana  Program Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang dikelolah oleh Gapoktan Harapan Maju desa Lubuk Lagan.

Pada tahun 2011 di bidang perkebunan menerima kembali bantuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Seluma melalui Program Bibit Rakyat (PBR) sebesar  Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang dikelolah Kelompok Tani Lubuk Laut.

Pada tahun 2012 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Pembangunan jalan lingkungan dari simpang Balai Desa menuju Perumahan Talang Balai sepanjang 1.500 meter
  • Pembangunan jalan produksi dari desa Lubuk Lagan menuju Peraduan Sito sepanjang 2.500 meter
  • Rehab jembatan 1 unit
  • Pembangunan jalan gang Intan sepanjang 100 meter
  • Pembangunan jalan menuju sekolah SD dan Mi sepanjang 250 meter
  • Pembangunan jalan menuju pemakaman umum sepanjang 100 meter
  • Pembangunan Gedung PAUD
  • Pembangunan Masjid Al-Taqwa
  • Pembangunan Kantor Desa
  • Di bidang kesehatan penambahan tenaga kesehatan, pemberian makanan tambahan bagi balita dan Ibu hamil
  • Pemberian bantuan sosial kepada anak yatim, yatim piatu, dan orang tua jompo
  • Di bidang agama penambahan guru Ngaji dan penyuluh Agama

Pada tahun 2012 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Pembangunan jalan lingkungan dari simpang Balai Desa menuju Perumahan Talang Balai sepanjang 1.500 meter
  • Pembangunan jalan produksi dari desa Lubuk Lagan menuju Peraduan Sito sepanjang 2.500 meter
  • Rehab jembatan 1 unit
  • Pembangunan jalan gang Intan sepanjang 100 meter
  • Pembangunan jalan menuju sekolah SD dan Mi sepanjang 250 meter.

Pada tahun 2013 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Pembangunan Gudung Kantor Desa Dusun II

Pada tahun 2014 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Pembangunan Pagar Kantor Desa Dusun II
  • Pembangunan Gedung TK Lagan Pertiwi Dusun III

Pada tahun 2015 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Pembangunan Plat Duiker, Pembangunan Rabat Beton dan Pembangunan Siring Pasang Gang SD/MI Dusun III Sepanjang 300 Meter
  • Pembangunan Siring Pasang Jalan Desa Dusun II Panjang 250 Meter.

Pada tahun 2016 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Pembangunan Rabat Beton dan Gang SMP Dusun I Panjang 330 Mater
  • Plat Duiker 1 Unit Dusun I
  • Siring Pasang Gang SMP Dusun I Panjang 330 Mater
  • Pembangunan Siring Pasang Jalan Desa Dusun I Panjang 50 Mater
  • Pembangunan Gedung Balai Posyandu Dusun II
  • Rehab Jalan Sentra Produksi Tebing Kering Dusun III Panjang 5000 meter
  • Pembangunan Siring Pasang Panjang 100 Mater
  • Pembagunan Plat Duiker 5 Unit
  • Rehab Jalan Talang Balai ke Simpang Empat Bartu Bara Panjang 1500 Meter.

Pada tahun 2017 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Pembangunan Rabat Beton Gang Lapangan Bola Panjang 150 Mater Dusun III
  • Pembangunan Plat Duiker 1 Unit
  • Pembangunan Siring Pasang Panjang 100 Mater
  • Pembangunan Rabat Beton Jalan Tebing Kering Dusun III Sepanjang 350 Meter
  • Pembangunan Siring Pasang Tebing Kering Dusun III Panjang 355 Mater
  • Pembukaan Jalan Sentra Prosukai Lubuk Kelumpang Dusun III Panjang 2.070 Meter
  • Pembangunan Rabat Beton Gang Damai Dusun I Panjang 125 Mater
  • Pembangunan Plat Duiker 2 Unit Dusun I

Pada tahun 2018 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Peningkatan/Pengerasan Jalan Sentra Produksi Lubuk Kelumpang Dusun III Panjang 2.070 Meter
  • Pembangunan Plau Duiker 5 Unit
  • Pemasangan Gorong-Gorong 3 Unit
  • Pembangunan Rabat Beton Gang Lubuk Kelumpang Panjang 100 Meter Dusun III
  • Rehab Lapangan Bola Kaki Panjang 94 m x 56 Meter Dusun III
  • Pembangunan Tembok Penahan Tebing Panjang 70 Mater
  • Pembaukaan Jalan Sentra Produksi Talang Senambung 1.400 Meter Dusun III
  • Pembukaan Jalan Sentra Produksi Muara Dua Panjang 1.838 Mater Dusun III
  • Pembukaan Jalan Sentra Produski Talang Panjang sepanjang 3.600 Mater Dusun III
  • Pembukaan Jalan Sentra Produksi ke Sawah Naga Panjang 300 Mater Dusun III

Pada tahun 2019 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  • Pembangunan Rabat Beton Gang Melati Panjang 175 Mater Dusun III
  • Pemasangan Tembok Penahan Tebing Lapangan Bola Panjang 64 Mater Dusun III
  • Pembangunan Podium 1 Unit
  • Pembangunan Tribun
  • Penambahan Tembok Penahan Tebing
  • Peningkatan/Pengerasan Jalan Sentra Produksi Talang Kebun Panjang 900 Mater Dusun II
  • Pemasangan Gorong-Gorong 6 Unit
  • Peningkatan/Pengerasan Jalan Gang Teratai Panjang 412 Mater Dusun II
  • Pembangunan Plat Duiker 1 Unit
  • Pemasangan Gorong-Gorong 3 Unit
  • Pembangunan Jalan Lapen Panjang 93 Mater Dusun I
  • Pembangunan Siring Pasang Panjang 75 Mater
  • Pembangunan Tembok Penahan Tebing Panjang 30 Mater
  • Pembangunan Plat Duiker I Unit
  • Pembiayaan Modal BUMDes Lagan Jaya

Pada tahun 2019 Pemerintahan di Desa Lubuk Lagan dipegang oleh ‘’ARNAWI’’ dari hasil pemilihan pada tahun 2019. ARNAWI adalah anak kandung Alm Zainudin J , Bapak Arnawi mengawali Pemerintahan dengan

Menciptakan Masyarakata Desa Lubuk Lagan Aman, Damai dan Sejahterah Berbasis Pertanian dengan Selogan Sistem Demokari’’

Memulai Pada tahun 2020 pembangunan dilanjutkan kembali baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, social, agama, diantaranya pembangunan yang sangat mendesak saat ini adalah :

  1. Pembangunan Rabat Beton Gang Masjid AT-TAQWA Sepanjag 110 M Dusun II
  2. Peningkatan/Pengerasan Jalan Sentra Produksi Tebing Kering
  3. Rehab Jembatan Ringan Dusun III
  4. Pembuatan Sumur Bor

Semua itu dapat kita wujudkan apabila semua pihak bekerjasama baik dalam pemerintahan desa Lubuk Lagan itu sendiri hingga tingkat Provinsi. Sehingga pemerintahan yang jujur, adil, dan bertanggung jawab dapat kita wujudkan.

Berita Terbaru